berita olahraga

Prediksi Skor Belanda Vs Senegal Piala Dunia 2022, Simak pemain Kunci Timnas Belanda

Prediksi Skor Belanda Vs Senegal Piala Dunia 2022, Simak pemain Kunci Timnas Belanda

Simak Prediksi Skor Belanda Vs Senegal Piala Dunia 2022 Terlengkap – Belanda diprediksi akan membuat lebih banyak gol daripada lawannya kali ini. Diumumkan dari FIFA berikut lima orang yang disebut-sebut jadi pemain kunci di tim Belanda vs Senegal.

1. Virgil van Dij (Bek Tengah)

Virgil van Dij posisi bek tengah disebut-sebut sebagai pemain kunci Belanda. Seusai memenangkan segalanya yang siap di level klub bersama Liverpool, Virgil van Dij sekarang berusaha untuk menolong negaranya memperoleh trofi Piala Dunia.

Van Dijk sebagai runner-up untuk Pemain Terbaik FIFA 2019, tetapi kembali dengan diiringi pujian dari pemenang apresiasi itu, Lionel Messi, yang membagikan label “lengkap dan luar biasa”. Erling Haaland baru-baru ini mengidentifikasi Virgil van Dij menjadi lawan terberat yang pernah dia lawan.

2. Denzel Dumfries (Bek Sayap)

Denzel Dumfries status bek sayap kanan yang jadi masuk dalam kategori pemain kunci Belanda. Dumfries membuat dua prestasi untuk Aruba saat berusia 17 tahun pada tahun 2014, memperoleh gol jarak jauh yang spektakuler melawan Guam. Pemain yang sangat percaya diri dengan cepat memberitahukan negara Kepulauan ABC bahwa dia tidak akan menggantikan mereka dalam pertandingan kompetitif.

Perjalanan internasional perdana pria kelahiran Rotterdam ini menarik perhatian Sparta Rotterdam, yang mendukungnya dari tim amatir Barendrecht. Delapan tahun berlalu dan Dumfires dapat mengklaim telah sebagai salah satu bintang UEFA EURO 2022, bermain bagus untuk PSV dan klub saat ini Inter Milan. Ia juga tampil memukau di Bayern Munich, Manchester United dan Real Madrid, dan sudah mempunyai 35 caps untuk timnas Belanda.

3. Frenkie de Jong (Gelandang)

Frenkie de Jong dengan posisi gelandang Kecintaanya pada bola, pada perfroma terakhirnya untuk Ajax, bersama timnya unggul 4-1. Lulusan akademi Willem II ini telah menjuarai 44 caps bersama Belanda, Walaupun ia belum memperoleh gol dalam 34 pertandingan internasional terakhirnya. Apakah Frenkie de Jong bisa memberantakan jaring tim lawan di Qatar masih dipertanyakan, akan tetapi dia tampaknya ditakdirkan untuk menulis ulang sejumlah statistik operan di Piala Dunia

4. Ryan Gravenberch (Gelandang)

Ryan Gravenberch dengan posisi gelandang. Gravenberch sebagai pemain termuda yang tampil untuk Ajax di Eredivisie pada usia 16 tahun 130 hari, memperoleh rekor Clarence Seedorf. Pemain dengan tinggi 1,9 meter ini meneruskan untuk membuat lebih dari 100 penampilan untuk klubnya. Baca juga : Prediksi Lengkap Qatar Vs Ekuador Piala Dunia 2022, Siapa yang Lebih Unggul?

Ia membantu klub memimpin lima trofi dan unggul di Liga Champions UEFA, seusai pindah baru-baru ini ke Bayern Munich, yang mana dia mulai bermain luar biasa di sana. Gravenberch tumbuh dengan inspiransi Zinedine Zidane, dan mengaitkan kontrol bola dan keterampilannya bersama mempelajari pemain Prancis itu. Gravenberch adalah ahli tekel yang bagus, membawa energi yang tak terbatas, juga bisa membagikan kecepatan yang signifikan pada umpan lengkung jarak jauhnya dan melepaskan tendangan petir.

5. Memphis Depay (Penyerang)

Memphis Depay dengan posis penyerang. Dalam 20 perlagaan internasional terakhir mereka, Mo Salah telah memperoleh enam gol, Karim Benzema dan Kylian Mbappe masing-masing 12 gol, Robert Lewandowski dan Lionel Messi juga masing-masing 12 gol, Harry Kane 16 gol dan Erling Haaland 20 gol. Depay telah memperoleh 21 gol. Dia, untuk tim Oranje, sama pentingnya menjadi jeruk untuk Oranjebitter. Keahlian Depay yang tak terduga, umpan terobosan yang membagi pertahanan, dan penyelesaian akhir yang menindaskan, mendorong pelatih Belanda saat ini Louis van Gaal untuk melabelinya menajdi “salah satu pemain amat sulit untuk dihentikan di dunia”.

Depay pergi ke Brasil 2014 dalam usia 20 tahun, memperoleh assist untuk gol penyeimbang Robin van Persie, dan memperoleh gol kemenangan saat menumbangkan Australia 3-2 pada debutnya di kompetisi ini. Ia sebagai pemain Belanda termuda yang memperoleh gol di ajang Piala Dunia. Dia juga bangkit dari bangku cadangan untuk menegaskan kemenangan 2-0 atas Cile dalam perjalanan pulang bersama medali perunggu. Peluang Belanda untuk memperoleh emas pertama di Qatar akan bergantung terhadap pemain Barcelona yang mendekati rekor nasional Van Persie dengan 50 gol.

Cristiano Ronaldo Menyebut Hanya 3 Pemain MU yang Benar-Benar Profesional

Cristiano Ronaldo Menyebut Hanya 3 Pemain MU yang Benar-Benar Profesional

Cristiano Ronaldo Menyebut Hanya 3 Pemain MU yang Benar-Benar Profesional – Superstar Manchester United, Cristiano Ronaldo mengucapkan hanya ada tiga pemain di skuad Setan Merah saat ini yang bisa disebut menjadi seorang profesional top. Ronaldo melapiaskan isi hatinya kepada Piers Morgan dalam acara Piers Morgan Uncensored on TalkTV.

Sejumlah pihak pun sebagai sasaran kekesalan CR7. Ronaldo merasa dikecewakan oleh Manchester United. Bintang 37 tahun itu pun merasa sakit hati dengan perlakuan yang ia peroleh dari pihak klub dan manajer Erik ten Hag. Selain Erik ten Hag, sejumlah sosok yang turut sebagai sasaran serangan Ronaldo merupakan eks manajer interim Ralf Rangnick, hingga mantan rekan setimnya, Wayne Rooney.

Penilaian Cristiano Ronaldo

Pada wawancara ini, Morgan bertanya terhadap Ronaldo tentang siapa pemain yang ia kagumi di skuad Manchester United. Ronaldo dengan lugas menjelaskan Diogo Dalot. “Di Manchester United saya bisa mengatakan Dalot, dia masih muda, tapi sangat profesional dan saya tidak ragu dia akan berumur panjang di sepak bola lantaran dia masih muda, dia pintar, cerdas, dan dia sangat profesional,” ucap Ronaldo. “Akan tetapi [Lisandro] Martinez, Casemiro di usianya yang sudah 30-an, tetapi saya akan menjelaskan Dalot.” imbuh Ronaldo.

Kritik untuk Pemain Muda

Lebih lanjut, Ronaldo juga memberikan kritik untuk para pemain muda masa kini. Menurutnya, sikap mereka jauh bertentangan dengan pemain muda di zamannya. “Semua liga di dunia, yang termuda sekarang, tidak sama bersama generasi saya. Akan tetapi, kita tidak bisa mengeluhkan mereka karena itu bagian dari hidup,” ujar Ronaldo. “Generasi baru dan teknologi baru yang memalingkan perhatian mereka untuk hal lain jadi… Tapi mereka tidak sama,” “Mereka memperhatikan tetapi inilah mengapa kami mempunyai dua telinga, ketika Anda mendengarkan dari satu sisi dan mereka menjauh dari sisi lain. Baca juga : Daftar Pemain yang Pemanggilannya ke Piala Dunia 2022 Terasa Aneh

Harusnya Belajar dari Senior

Ronaldo menganggap tak terkejut dengan sikap para pemain muda zaman sekarang. Dengan begitu, pemain asal Portugal itu kecewa karena mereka tidak belajar dari para pemain yang lebih senior. “Itu tidak mengagetkan saya. Tapi di sisi yang sama itu memalukan karena jika mereka mempunyai contoh terbaik di depan mata Anda, dan jika mereka setidaknya tidak mencotoh apa yang Anda lakukan, untuk saya, itu agak aneh, karena saya ingat apabila saya berusia 18 tahun, 19, 20, saya selalu memeriksa pemain terbaik di Van Nistelrooy, Ferdinand, Roy Keane dan Giggs – inilah mengapa saya mempunyai kesuksesan dan umur panjang,” ucap Ronaldo. “Karena saya menjaga tubuh saya, karakter saya, kepala saya, karena saya melihat orang-orang ini dan saya belajar dari mereka.”

Desta Kalah Dengan Raffi Ahmad Dalam pertandingan Tenis

Desta Kalah Dengan Raffi Ahmad Dalam pertandingan Tenis

Desta Kalah Dengan Raffi Ahmad Dalam pertandingan Tenis – Raffi Ahmad menumbangkan Deddy Mahendra Desta dua set langsung dalam pertandingan olahraga berbalut hiburan bertajuk “Tiba-Tiba Tenis” yang diselenggarakan di Tennis Indoor, Jakarta, Sabtu malam, 12 November 2022. Raffi, CEO RANS Entertainment serta pemilik RANS FC dan RANS PIK Basketball, menumbangkan Desta dengan skor akhir 6-2 6-3 pada pertandingan yang juga disiarkan dengan langsung melewati kanal Youtube Vindes itu.

Awal Pertandingan

Raffi melakukan pertandingan dengan melakukan servis terlebih dahulu yang berbuah manis dengan mengamankan gim pertama. Masih silih meraba-raba permainan lawan, Desta kemudian mencocokkan kedudukan 1-1 pada set pertama. Gim berikutnya sebagai milik Raffi setelah banyak memperoleh poin dari kesalahan Desta.

CEO Vindes tersebut kembali melakukan kesalahan sendiri, bahkan tercatat membuat tiga kali double fault saat servis yang bikin Raffi unggul 3-1. Raffi bersama banyak pukulan voli yang tidak dapat dikembalikan Desta semakin unggul. Dengan pemasangan bola yang apik Raffi bahkan unggul hingga kedudukan 5-1. Desta, yang mencoba membendung laju Raffi, tak dapat melakukan banyak ketika cuma mencuri satu gim setelahnya. Raffi berhasil melindungi set pertama dengan 6-2.

Pertandingan ke 2 Raffi Masih Unggul

Set kedua dimulai saat Desta mencoba untuk mengejar lawannya dengan mengambil gim pertama. Namun, Raffi yang bermain lebih konsisten berhasil unggul dan mendahului dengan 3-1. Pertandingan semakin memanas ketika Desta menyeimbangkan kedudukan 3-3. Desta yang tampaknya ingin cepat-cepat merampungkan pertandingan bermain emosional.

Dia membanting raketnya pada poin 30-40 yang akhirnya tak kuasa merelakan gim ke Raffi untuk 5-3. Pukulan backhand Desta yang melebar sebagai penutup pertandingan yang berlangsung selama satu jam tujuh menit itu. Raffi menang atas Desta 6-2 6-3. “Raffi luar biasa sekali malam ini, mainnya patut diacungi jempol,” ucap Desta dalam wawancara lapangan usai kejuaraan. Sebaliknya, Raffi justru merasa bermain tidak cukup baik serta pukulan yang dia ciptakan.

Baca juga : Charles De Ketelaere Jadi Harapan Belgia di Piala Dunia 2022

“Pukulan sudah hilang semua, sorry coach,” ucap Raffi, menambahkan bahwa dia berterima kasih kepada semua orang yang sudah mendukungnya. Dengan begitu pertandingan utama Desta vs Raffi, “Tiba-Tiba Tenis” juga mempersembahkan pertandingan ganda campuran menjadi partai pembuka, menghadirkan Wulan Guritno/Gading Marten melawan Enzy Storia/Dion Wiyoko.

Enzy/Dion berhasil mengalahkan Wulan/Gading dengan 6-2 6-3. “Tiba-Tiba Tenis” juga dimeriahkan oleh petenis legendaris Indonesia Yayuk Basuki yang bertindak menjadi komentator bersama Vincent Rompies, Nagita Slavina, dan Soleh Solihun.